Sabtu, 02 Mei 2009

thanks giving

SEJARAH DAN PERAYAAN DI MASA LAMPAU
Hari Thanksgiving di Amerika kemungkinan berasal dari perayaan panen di Inggris. Hari Thanksgiving yang pertama di Amerika sepenuhnya berifat keagamaan dan tidak dipestakan.

Pada tanggal 4 December 1619, 38 orang pendatang dari Inggris sampai di Pertanian Berkeley, di Sungai James, di daerah yang sekarang disebut Charles City, Virginia. Mereka sampai ke sebuah daerah yang belum dihuni oleh orang Eropa lainnya. Penduduk yang hidup di sana adalah penduduk asli Amerika, yang oleh sebagian besar orang Amerika disebut orang Indian Amerika. Kelompok itu kemudian memutuskan bahwa hari kedatangan mereka diperingati setiap tahunnya sebagai hari untuk bersyukur kepada Tuhan.

Perayaan Thanksgiving pertama di New England diadakan di Plymouth, kurang lebih satu tahun setelah koloni Plymouth menetap di Amerika. Musim dingin pertama yang mengerikan di Massachussetts telah membunuh hampir separuh dari anggota koloni tersebut. Tetapi harapan baru mulai muncul di musim semi tahun 1621 ketika para pendatang itu, dengan bantuan dan saran dari orang Indian Iroquious, menanam jagung (yang disebut juga maize) dan tanaman lainnya.

Pada bulan Oktober, gubernur William Bradford mengadakan suatu festival panen untuk bersyukur kepada Tuhan atas kemajuan yang telah dicapai oleh koloni tersebut. Kepala Suku Indian dan 90 orang Indian mengikuti festival itu, dan merekalah yang mengajarkan para penetap baru itu bagaimana caranya memasak crannberries, labu, jagung, dan juga popcorn.

Festival ini berlangsung selama tiga hari dan selama itu dihidangkan banyak makanan, antara lain kalkun liar, satu jenis binatang asli Amerika Utara. Hari syukuran panen yang serupa diadakan di Plymouth pada tahun-tahun berikutnya, tetapi tidak ada satu tanggal yang ditetapkan untuk perayaan itu.

Tradisi ini menyebar dari Plymouth ke koloni New England lainnya. Pada perang Revolusi, koloni merayakan 8 hari khusus untuk bersyukur atas kemenangan dan atas perlindungan dari bahaya. Setelah amerika menjadi negara yang merdeka, Kongres mengusulkan agar ada satu hari syukuran yang dirayakan oleh penduduk di seluruh negara itu.

Pada tahun 1789 Presiden George Washington memproklamirkan tanggal 26 November sebagai hari syukuran nasonal. Pada tahun yang sama, Gereja Episkopal Protestan mengumumkan bahwa kamis pertama bulan November setiap tahun adalah hari untuk mengucapkan syukur. Sampai beberapa tahun berikutnya Amerika Serikat tidak mempunyai hari syukuran nasonal yang tetap. Tetapi sejumlah negara bagian mempunyai hari libur syukuran nasional setiap tahunnya.

Pada tahun 1830 New York menentukan hari libur Syukuran untuk Negara bagian itu, dan negara bagian di daerah Selatan mengikuti hal tersebut. Pada tahun 1855 Virginia menjadi negara bagian pertama di wilayah Selatan yang menganut kebiasaan itu.

Pada tahun 1863 Presiden Abraham Lincoln memproklamirkan Kamis terakhir bulan November sebagai hari untuk mengucapkan syukur dan memuji Bapa yang maha pemurah, atas dorongan Mrs. Sarah J. Hale, editor majalah Godey's Lady's Book. Pada tahun 1939 Presiden Franklin D. Roosevelt menentukan satu minggu sebelumnya.

Ia ingin membantu pihak bisnis dengan cara memperpanjang waktu belanja sebelum hari Natal. Tetapi Kongres kemudian memutuskan bahwa setelah tahun 1941 hari minggu keempat bulan November dirayakan sebagai hari Thanksgiving dan dijadikan hari libur umum nasional, yang akan diproklamirkan oleh Presiden setiap tahunnya.

PERAYAAN DI MASA KINI
Hari raya ini diperingati di Amerika Serikat dan Kanada. Orang mengucapkan sykuru dengan berpesta dan berdoa. Thanksgiving day merupakan hari keluarga, saat anggota keluarga saling berkumpul dan merayakan pesta dengan makan malam tradisional untuk syukuran.

Makanan itu biasanya terdiri dari Kalkun panggang dengan saus cranberry, ditambah pai dari labu dan ubi. Banyak keluarga yang senang merayakan hari itu dengan keluarga lain, mengundang mahasiswa asing dan anggota militer yang bertugas jauh dari keluarga untuk makan malam bersama Hari Syukuran juga merupakan saat untuk membuat refleksi keagamaan, ibadah dan doa.

Banyak orang Amerika menunjukkan perhatian yang semakin meningkat terhadap orang miskin. Pada saat itu organisasi amal dan gereja serta lembaga keagamaan menyediakan makanan dan makan malam untuk orang-orang yang kekurangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar